Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Surabaya Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Negara-Negara ASEAN

Syaiful Islam , Jurnalis-Sabtu, 04 Mei 2019 |17:28 WIB
Surabaya Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Negara-Negara ASEAN
A
A
A

SURABAYA - Jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak para Dubes/Wakil Tetap untuk ASEAN berkunjung ke Kota Surabaya. Daerah ini dianggap berhasil mengelola sampah dengan baik.

Kota Surabaya menjadi terdepan dalam pengelolaan sampah, hal ini terbukti dengan satu-satunya kota di Indonesia yang meraih Adipura Kencana. Dari segi sarana, Surabaya mempunyai salah satu pusat daur ulang sampah yaitu Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan yang layak menjadi panutan.

Fasilitas daur ulang sampah yang dibangun pada 2015 ini dapat mengelola 5-6 ton sampah per hari, dengan kapasitas maksimum 20 ton/hari, serta income harian dari sampah yang terolah adalah Rp 6 juta/hari.

Jajaran KLHK yang mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya mendampingi para tamu ASEAN di antaranya; Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Ruandha Agung Sugardiman, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Karliansyah dan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan.

Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Kecamatan Jambangan, yang berada dekat Kali Brantas. Semula Desa di Jambangan sangat kotor dan penuh sampah, terutama di pinggiran sungai.

Namun, setelah ada Geblak alias Gerakan Balik Kanan untuk membenahi desa, kini Jambangan menjadi sangat bersih, asri dan terawat. Warga di desa itu diajak ikut aktif kegiatan Bank Sampah. Mereka menabung lewat mengumpulkan sampah dan dikelola bersama sehingga bisa membantu meningkatkan taraf ekonomi masing-masing.

Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi beserta rombongan Dubes lainnya pun dibuat berdecak kagum melihat foto perubahan Jambangan yang dipajang saat kunjungan.

Tampak jelas foto Jambangan yang tadinya kumuh kini terawat dan layak huni bagi warganya. "Bagus sekali ini bisa dijadikan contoh untuk negara-negara di ASEAN bagaimana pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat," kata Jock Hoi.

Di desa ini, rombongan ASEAN menyaksikan kerajinan membuat motif kain dari daun-daunan kering yang menjadi kreasi warga setempat. Bahkan beberapa orang dari rombongan memborong kain-kain cantik karya warga tersebut.

"Saya membuat kain dengan cetakan daun-daun asli kering sekitar sebulan lamanya. Dari pada jadi sampah lebih baik didaur menjadi bahan dasar motif kain yang bagus," kata Yovita salah satu perajin di Jambangan.

Rombongan ASEAN juga sempat menyusuri jalanan kampung di pinggir kali. Di sepanjang kali, warga membuat taman-taman kecil yang tertata rapi. Ada juga sangkar-sangkar burung dari berbagai jenis yang diletakkan di tepi kali itu.

Halaman rumah warga juga bersih, rapi dan tertata dengan baik. Hampir di setiap sudut ada tempat sampah agar warga tidak membuang sembarangan di kali. Ini juga yang membuat rombongan ASEAN kagum dan menghabiskan waktu cukup lama di desa itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement