JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan pengembangan terhadap jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Bekasi. Saat ini, Densus menangkap lagi kaki tangan mereka, meski tak dirincikan berapa jumlahnya.
"Untuk tim Densus saat ini masih di lapangan. Hari ini ada upaya paksa dilakukan penangkapan lagi terhadap terduga teroris dan terus dilakukan pengejaran terhadap kelompok JAD Bekasi yang dipimpin oleh EY," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Dedi mengatakan, jaringan terduga teroris di Bekasi cukup berbahaya karena ingin melancarkan aksinya pada 22 Mei 2019 atau saat penetapan hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan informasi yang didapat, akan ada aksi atau kerumunanan massa yang besar di sana.
"Boleh dikatakan masih ada beberapa orang yang cukup berbahaya. Kenapa Densus 88 terus melakukan kegiatan preventive strike? Ini dalam rangka memitigasi rencana aksi terorisme menjelang tanggal 22 yang dilakukan kelompok JAD Bekasi," ujarnya.
(Baca juga: Terduga Teroris JAD Bekasi Berencana Susupi Aksi People Power)