Iqbal menambahkan, HK telah menerima uang sebesar Rp150 juta untuk membeli berbagai senjata api dan membayar eksekutor lainnya guna membunuh empat tokoh nasional. Namun, ia memastikan salah satu dari keempat tokoh itu bukan Presiden.
"Satu orang dari tokoh nasional dari lembaga swasta dari lembaga survei," ujarnya.
(Baca Juga: Perusuh 22 Mei Diperintahkan Bunuh 4 Tokoh Nasional dan Pemimpin Lembaga Survei)
Pihaknya masih terus mendalami kasus ini guna mengetahui motif para pelaku yang ingin membunuh empat tokoh nasional tersebut. Ia juga memastikan kelompok ini merupakan kelompok profesional yang ingin menciptakan kegaduhan dengan memanfatkan momentum demokrasi.
"Nanti kalau penyidikan sudah semakin mengerucut akan kami sampaikan," ujarnya.
(Arief Setyadi )