Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Jenggala Center ini meminta agar Golkar lebih giat dan intensif melakukan pembenahan dalam rekrutmen. Menurutnya, sebagai partai besar dan pengalaman, Golkar mau tidak mau harus memperkuat kaderisasi karena dari proses perkaderan inilah Golkar nantinya akan menjadi partai matang dan diperhitungkan, bahkan bisa menjadi pemenang pemilu.
"Di antaranya soal bagaimana soal rekrutmen partai itu dibenahi. Jadi jangan tiba-tiba mau caleg, lalu kemudian direkrut untuk pencalonan jadi caleg atau jadi pengurus dan seterusnya. Partai politik itu harus mengader dan kader inilah yang menjdi harapan partai politik kedepan, bukan caleg yang tiba-tiba dipungut dijalan hanya karena istri atau suaminya pejabat daerah. Nah, itulah yang terjadi dibanyak daerah, banyak caleg oplosan yang lolos ke parlemen."
Sementara kerja-kerja parlemen tidak berimbang dengan lolosnya sang calon karena ketiadaan kapasitas atau low capacity. Akibatnya, beberapa parpol mengalami penambahan kursi tapi secara kualitatif sangat turun, belum lagi soal dalam pembuatan rancangan undang-undang yang membutuhkan keahlian tertentu.
"Ke depan saya kira kualitas undang-undang produk DPR akan semakin jauh dari harapan publik," tandas pria yang akrab disapa Ollenk ini.
(Hantoro)