Garuda Indonesia penerbangan 865 jatuh di Bandara Fukuoka, Jepang. Pada 13 Juni 1996, ketika hendak lepas landas, kipas turbin depan mesin pecah dan terpisah dari poros mesin. Karenanya, kru berupaya membatalkan lepas landas, meskipun saat itu kecepatan pesawat sudah melebihi V1 (kecepatan maksimal lepas landas).

Ketika kru mencoba menghentikannya, pesawat itu meluncur keluar ujung landasan. Hal ini mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar. Sebanyak 3 dari 275 penumpang tewas seketika. Investigasi menyatakan kerusakan turbin mesin GE CF6 tersebut diakibatkan keausan akibat masa pakai (kelelahan logam) lantaran di mana pihak Garuda belum mengganti turbin tersebut. Turbin tersebut beroperasi selama 30.913 jam terbang dan 6182 siklus pendaratan. Padahal, pihak pabrikan, General Electric, menganjurkan penggantian turbin setelah 6.000 siklus pendaratan. Pesawat tersebut dihapus dari armada Garuda setelahnya.
Baca Juga : Peristiwa 11 Juni: Wafatnya Gatot Soebroto hingga Terbentuknya Komisi Indonesia-Belanda
(Erha Aprili Ramadhoni)