Sementara itu Dewan Pendidikan Ciamis H. Nunuh Nurjaman turut angkat bicara. "Kita telah melaksanakan pesta demokrasi, termasuk di Ciamis. Tentu saja kita sudah memahami hasil dari rekapitulasi di KPU," ucapnya.
Dari hasil tersebut, lanjut Nunuh, ada yang lebih penting yaitu menciptakan persatuan dan kesatuan sesama masyarakat. "Sehingga kita tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa mengganggu stabilitas keamanan," tambahnya.
Hal lain yang tak kalah penting adalah perbedaan pilihan. "Kita sadari sah-sah saja berbeda pilihan, tapi tentunya kita harus kembali bersatu. Tidak perku gontok-gontokan. Kalau kita menghargai demokrasi, tentu saja siapapun yang terpilih kita harus hormati," sambung H. Nunuh lagi.
Tak hanya itu. Menciptakan kekeluargaan bersama agar tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang menimbulkan kerawanan atau perpecahan juga perlu diperhatikan.
"Terakhir, kita harus saling menghormati, karena titik inti dari pemilihan itu adanya di KPU . Pada akhirnya yang menang harus siap menang, yang kalah juga harus siap kalah," jelas Nunuh.
Penolakan aksi kerusuhan juga disampaikan tokoh pemuda sekalugus Wakil Ketua DPD KNPI kabupaten Pangandaran imat Rohimat Resdiana.
"Menolak aksi kerusuhan yang dilakukan siapapun, dan mengajak warga Kabupaten Pangandaran, khususnya para pemuda Pangandaran untuk tidak mudah terprovokasi dan ikut dalam aksi-aksi yang didalangi oleh siapapun," tutupnya.
(Khafid Mardiyansyah)