JAKARTA – Para pencari suaka asal Afghanistan, Sudan, dan Somalia pada Kamis 11 Juli 2019 malam telah dipindah dan menempati tenda pengungsian sementara di Kalideres, Jakarta Barat. Sebelumnya mereka sudah lebih dari sepekan tinggal di trotoar Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Lurah Kalideres Muhammad Fahmy mengatakan jumlah pengungsi yang menempati enam unit tenda dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial DKI Jakarta itu sebanyak 998 orang.
"Menurut data ada 998 orang. Apakah akan bertambah atau tidak, saya belum bisa pastikan. Mungkin Jumat pagi akan ada perkembangan," kata Fahmy saat ditemui di sekitar eks Kodim Jakarta Barat yang menjadi lokasi pengungsian sementara, Jumat (12/7/2019) dini hari.
Baca juga: Pencari Suaka di Kebon Sirih Dipindah ke Kalideres

Berdasarkan pantauan di lokasi, pada Kamis malam hingga Jumat dini hari, ratusan pengungsi itu menempati enam tenda besar berwarna biru. Sebagian besar perempuan dan anak-anak tertidur beralaskan tikar berbahan terpal.
Sementara kebanyakan laki-laki berbincang dengan sesama pengungsi dan sebagian lainnya merapikan serta menjemur pakaian pada seutas tali yang dikaitkan antara dua tenda. Ada juga yang mengumpulkan kardus dan papan bekas yang akan digunakan untuk alas tidur.
Lokasi tersebut dibatasi pagar dengan pintu gerbang yang dijaga petugas kepolisian dan Satpol PP. Para pencari suaka itu diimbau untuk beristirahat dan tidak berkeliaran ke luar dari lokasi tenda.
"Boleh kok ke luar, tapi untuk hal-hal yang penting. Agar tidak keliaran, mereka mungkin belum tahu daerah ini, nanti nyasar," kata Tarmidji, seorang anggota Satpol PP yang berjaga di pintu gerbang.
Baca juga: Pemprov Minta Pemkot Jakpus Sterilkan Trotoar Kebon Sirih dari Pencari Suaka

Tiga petugas dari Suku Dinas Perindustrian Energi Jakarta Barat juga terlihat sedang memastikan ketersediaan listrik di lokasi pengungsian itu.
Di seberang gerbang utama terdapat bangunan pos yang memuat ratusan nasi kotak dengan bungkus plastik merah. Nasi kotak itu merupakan sumbangan dari berbagai pihak untuk para pencari suaka.
"Kami banyak dapat bantuan makanan, juga pakaian. Orang Indonesia baik, mereka ada yang memberikan sendiri, ada juga kelompok pelajar yang mendatangi kami membawa pakaian dan selimut saat di dekat Kantor UNHCR (Jalan Kebon Sirih)," kata seorang pengungsi asal Afganistan, Abdelah Karem (37), yang sudah sembilan bulan di Indonesia.
Abdelah yang sedikit bisa berbahasa Indonesia menyatakan harapan untuk mendapat tempat tinggal yang aman.