JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp500 juta untuk biaya operasional penanganan darurat gempa berkekuatan 7,2 magnitudo di Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut).
"Direncanakan Rp500 juta," kata kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas (Kapusdatin) BNPB, Agus Wibowo saat jumpa pers di kantornya, Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2019).
Agus menuturkan, jumlah dana siap pakai ini bisa bertambah lagi apabila diperlukan. Menurut dia, anggaran Rp500 juta digelontorkan sebagai dana awal untuk keperluan operasi tanggap darurat di sana.
Baca Juga: Korban Tewas Imbas Gempa M 7,2 Maluku Utara Bertambah Jadi 4 Orang
"Jadi untuk keperluan operasi awal masih Rp500 juta, nanti bisa diajukan lagi (apabila dibutuhkan)," terang dia.
Diwartakan sebelumnya, sebanyak empat orang tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang disebabkan lindu 7,2 magnitudo di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Sementara itu, sebanyak 51 orang mengalami luka-luka.

Adapun jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 971 unit. Di antaranya berada di Desa Ranga-Ranga 300 unit, Kecamatan Gane Timur Selatan, Desa Gane luar 380 rumah, Desa Samat 6 rumah, Desa Gaimu 10 unit, Desa Kuwo 30 unit, Desa Liaro 22 unit, Desa Tomara 90 unit, Desa Tanjung Jere 2 unit, Desa Lemo Lemo 131 unit rumah.
(Khafid Mardiyansyah)