Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gara-Gara Obat Nyamuk Bakar, Seorang Kakek Tewas Terpanggang

Herman Amiruddin , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2019 |11:20 WIB
Gara-Gara Obat Nyamuk Bakar, Seorang Kakek Tewas Terpanggang
Ilustrasi Mayat (foto: Shutterstock)
A
A
A

PINRANG - Seorang kakek bernama Puang Tindi (85) tewas terpanggang akibat kebakaran rumah. Api melalap seisi rumah panggung milik sang kakek, di Kampung Kessie, Kecamatan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Melihat api besa, warga secara beramai-ramai melakukan pemadaman api menggunakan alat seadanya. Namun, api berkobar begitu hebat.

Baca Juga: Sepeda Motor Terbakar di Jalan Jatibaru Tanah Abang 

Si jago merah akhirnya berhasil dijinakkan setelah petugas pemadam kebakaran datang. Satu unit rumah panggung yang terbuat dari kayu milik Puang Tindi ludes dan menyisakan hanya rangka arang. Sang kakek yang tinggal sendirian di rumah itu tewas terpanggang.

Rumah Panggung Ludes Terbakar di Kampung Kessie, Kecamatan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (foto: Herman Amiruddin/Okezone)	 

Kapolres Pinrang, AKBP Bambang Suharyono mengatakan, untuk sementara kerugian satu unit rumah panggung dan pemilik rumah tewas akibat terbakar.

"Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun selain telan korban jiwa, kerugian material ditaksir hingga ratusan juta rupiah," kata Bambang kepada Okezone, Selasa (23/7/2019).

Informasi yang dihimpun, kebakaran diduga disebabkan obat nyamuk bakar yang dibakar korban sekira tiga jam sebelum peristiwa kebakaran tersebut.

Menurut warga, saat kebakaran korban sempat diselamatkan ke luar dari rumahnya. Namun, korban kembali masuk dengan maksud menyelamatkan harta bendanya, seketika itu korban tak kunjung keluar.

"Korban pun ditemukan dalam kondisi luka bakar dan tubuh menghitam," ungkap seorang warga bernama Abu.

Baca Juga: Belasan Kios di Bekasi Ludes Dilalap Api karena Bakaran Sampah

Rumah Panggung Ludes Terbakar di Kampung Kessie, Kecamatan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Herman Amiruddin-Okezone) 

Abu menambahkan, awalnya warga melihat kobaran api yang sudah membesar membakar rumah korban. Lalu para tetangga semua bangun sambil meminta tolong kepada warga lainnya untuk membantu menyiram api tersebut dengan air menggunakan alat seadanya.

"Jadi saya langsung bangun dan berteriak, ada kebakaran setelah mendengar teriakanku. Api sudah dipadamkan karena sudah terlanjur membesar, nanti ada pemadam yang memadamkan baru api bisa padam, tapi korban sudah tidak bisa diselamatkan," cerita Abu.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement