"Misil ditembakkan di hadapan Pemimpin Tertinggi (Kim Jong-un)," kata KCNA mengutip AFP, Sabtu (17/8/2019).
Laporan KCNA muncul setelah Pyongyang menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in "kurang ajar" karena berharap melanjutkan pembicaraan antar-Korea meski tetap melanjutkan latihan militer dengan AS.
Rencana untuk melanjutkan perundingan antara Korea Utara dan AS tampaknya terhenti sejak pertemuan Juni yang dadakan antara para pemimpin kedua negara.
Tetapi Presiden AS Donald Trump, mengatakan pekan lalu bahwa ia telah menerima "surat yang sangat indah" dari Kim. Ia mengatakan bahwa Kim dalam surat telah meminta maaf soal peluncuran uji misil.
(Rachmat Fahzry)