PURWAKARTA – Jajaran kepolisian beserta tim lintas sektoral, berhasil mengungkap penyebab secara lengkap kronologis kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 91+200 jalur B, belum lama ini. Faktor kelalaian manusia (human error) disimpulkan menjadi penyebab utama kecelakaan yang menewaskan delapan warga tersebut.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius, menuturkan, pascakejadian kecelakaan karambol di jalur bebas hambatan itu, pihaknya bersama jajaran instansi lain berjibaku untuk mengungkap penyebab pastinya. Tiga hari berselang, pengembangan kasus tersebut menemukan titik terang.
Baca Juga: Tewas Ditabrak Truk di Tol Ciledug, Aiptu Imran Naik Pangkat
“Faktor penyebabnya karena human error. Kami sudah menetapkan dua tersangka,” ujar Matrius kepada Okezone di Mapolres Purwakarta, Rabu (4/9/2019).
Dia menjelaskan, dari hasil olah TKP menyimpulkan, kecelakaan maut ini disebabkan dua Bump Truk mengalami trouble akibat kelebihan muatan (overload). Sehingga, kendaraan besar tersebut hilang kendali.
Dalam hal ini, terang dia, ada dua kejadian kecelakaan di lokasi tersebut. Pertama, Dump Truck ber nomor polisi B 9763 UIT yang dikemudikan DH, terguling di lokasi kejadian. Kemudian, saat banyak kendaraan lain berhenti karena ada kendaraan terguling, dari arah belakang muncul dump truk lain yang dikemudikan SB melaju tak terkendali.
Alhasil, tabrakan pun tak terhindarkan. Sedikitnya 15 kendaraan dihajar oleh Dump Truk yang tak terkendali itu. Bahkan, ada beberapa kendaraan kecil di antaranya langsung terbakar hebat setelah tertabrak kendaraan besar bermuatan tanah merah itu.
Ada fakta lain yang terungkap dalam penytelidikan itu. Ternyata, dump truk yang membawa tanah merah untuk keperluan industri itu bermuatan 37 ton. Padahal, jika merujuk pada ketentuan, kapasitas truk tersebut hanya 12 ton.
“Jadi, kami sampaikan, kecelakaan ini akibat faktor human error. Tersangka, tidak bisa mengantisipasi laju kendaraannya akibat kelebihan muatan,” tegas dia.
Dari keterangan SB, petugas juga mendapatlkan fakta lainnya. Dari keterangannya, saat di KM 97, dump truck yang dikemudikan DH menyalip kendaraan SB. Kemudian, sesaat sebelum kejadian, DH sempat menelpon SB.
Saat itu, DH mengabarkan jika kendaraannya mengalami trouble. Kemudian, SB menyarankan DH untuk melajukan kendaraannya di bahu jalan.
Namun, saat itu komunikasi mereka tiba-tiba terputus. Ternyata, kendaraan yang dikemudikan DH ini mengalami rem blong. Lalu, kendaraan itu terguling dan terbalik dengan posisi melintang di badan jalan. Akibat kejadian ini, kendaraan kecil yang datang dari arah Bandung, mengalami perlambatan, bahkan berhenti.
Kemudian, dari atas datang dump truck yang dikemudikan SB. Truk ini, juga melaju dengan kecepatan tinggi. Lalu, truk ini menabrak puluhan kendaraan yang ada di depannya. Total kendaraan yang terlibat kecelakaan mencapai 20 unit.