TEHERAN – Iran telah menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) terkait serangan drone terhadap dua fasilitas pengolahan minyak Arab Saudi yang membuat produksi minya kerajaan itu turun hingga separuh. Sementara itu, seorang komandan senior Garda Revolusi Iran memperingatkan Washington bahwa Teheran siap untuk berperang jika konflik terjadi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyyed Abbas Mousavi pada Senin menyatakan bahwa tuduhan bahwa Iran berada di belakang serangan drone terhadap fasilitas minyak Saudi "tidak berdasar" dan salah. Dia juga mengatakan bahwa para pejabat di Washington menuduh Iran untuk menodai citra republik Islam itu di panggung dunia dalam persiapan untuk "tindakan di masa depan" terhadap Teheran.
BACA JUGA: Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi, Lumpuhkan Sebagian Pasokan Dunia
“Amerika mengadopsi kebijakan 'tekanan maksimum' terhadap Iran, yang, karena kegagalannya, condong ke 'kebohongan maksimum',” kata Mousavi sebagaimana dilansir RT, Minggu (15/9/2019).
Kelompok Houthi di Yaman telah mengklaim bertanggungjawab mengirimkan 10 pesawat tanpa awak untuk menghantam fasilitas minyak Saudi pada Sabtu. Serangan-serangan itu menyebabkan kebakaran besar dan kerusakan lain pada lokasi-lokasi tersebut, yang mengurangi separuh produksi minyak kerajaan.