"Dan sekarang setelah upaya diplomatik besar-besaran, saya meletakkan dasar untuk mengakui kedaulatan Israel atas Lembah Yordan sebagai tembok pertahanan timur kita, dan setelahnya, kedaulatan atas semua permukiman dan area vital lainnya, mereka yang berada di blok (pemukiman) dan yang di luar," kata Netanyahu. "Dan semua itu, saya ingin lakukan bersama dengan Presiden Trump."
BACA JUGA: Menlu AS Sebut Trump Dikirim Tuhan untuk Selamatkan Israel dari Iran
Permukiman Israel di Tepi Barat dianggap ilegal oleh Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang mengklaim bahwa Tel Aviv telah melanggar Konvensi Jenewa Keempat 1949. Israel mengklaim konvensi itu tidak berlaku dalam kasus ini.
Netanyahu dilaporkan telah membentuk sebuah tim yang bertanggungjawab untuk menyusun rencana pencaplokan Lembah Yordan. Dia juga mengatakan bahwa rencananya untuk menerapkan kedaulatan Israel di Tepi Barat akan “muncul” sebagai bagian dari inisiatif perdamaian AS.
Rencana aneksasi Netanyahu telah memicu serangkaian kecaman internasional. Para kritikus mengatakan rencana itu bisa mengobarkan konflik yang lebih parah di Timur Tengah dan menghilangkan harapan yang tersisa bagi rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka sendiri.
(Rahman Asmardika)