#BREAKING US official tells me US forces conducted air strike targeting Lafarge factory near Kobani to prevent the coalition operation center from being utilized by outside forces #Syria #Turkey No coalition personnel were there & coalition equipment had departed
— Carla Babb (@CarlaBabbVOA) October 16, 2019
Milisi Kurdi yang beraliansi dengan AS telah menguasai daerah itu sejak membebaskannya dari teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS). Mereka sebelumnya menolak untuk bergabung kembali ke Suriah, didukung oleh desakan Washington terhadap pergantian rezim di Damaskus. Namun, karena serbuan tentara dan militan yang didukung Turki, mereka membuat perjanjian dengan pemerintah Suriah.
BACA JUGA: AS Jatuhkan Sanksi pada Turki Terkait Serangan ke Suriah
Serangan udara di dekat Kobani pada Rabu tampaknya ditujukan untuk menghindari rahasia pasukan AS, apa pun itu, jatuh ke tangan pasukan Turki atau pasukan pemerintah Suriah yang bergerak masuk.
Sementara itu, serangan Turki ke Suriah, yang dijuluki 'Operation Peace Spring,' tampaknya telah terhenti. Terlepas dari ancaman sanksi AS dan kecaman dari anggota NATO lainnya, Ankara terus bersikeras untuk menciptakan "zona aman" sepanjang 20 kilometer di sepanjang perbatasan Suriah-Turki dengan alasan mengganggu kegiatan milisi Kurdi, yang telah dinyatakan sebagai teroris oleh Turki.
(Rahman Asmardika)