“Ada beberapa kemiripan fokus pidato pelantikan presiden dengan fokus APBN 2020. Namun saya berharap, pemerintah lebih perhatian lagi pada masalah lingkungan dan energi ini, mengingat Banggar DPR RI potong anggaran subsidi energi jadi Rp124,87 triliun di APBN 2020,” ujarnya.
Akmal menekankan agar pemerintah periode ini dapat mulai memikirkan masyarakat lebih detail dengan memperhatikan bagaimana daya belinya, bagaimana pendidikannya, bagaimana kesehatannya sehingga berujung bagaimana kesejahteraannya. Menurutnya, pemerintah harus mulai menumbuhkan perekonomian yang signifikan dengan membangun peluang menampung bonus demografi rakyat Indonesia.
“Saya berharap, pemerintah mampu bergerak bukan hanya berdasar pidato pelantikan saja untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Jangan lagi ada gejolak BBM mahal, pangan mahal, terganggunya rakyat dari kabut asap akibat kebakaran, banjir longsor akibat perizinan yang serampangan dan berbagai hal yang membuat rakyat sengsara. Masyarakat perlu jaminan rasa aman hidup dengan mudah dalam pekerjaannya, pendidikannya dan kesehatannya. Semoga pemerintah mampu menjalankannya, selamat Bekerja Bapak Joko Widodo dan Bapak Ma’ruf Amin,” pungkasnya. (ADV) (Wil)
(Risna Nur Rahayu)