Integrasi dan sinergi ekonomi antardaerah, antarpulau dan antarwilayah akan memunculkan peluang-peluang dan potensi baru untuk memperkuat ekonomi nasional secara keseluruhan. Sinergi dan integrasi ini memerlukan penguatan infrastruktur sektor kelautan dan kemaritiman serta sektor pertanian, perikanan, pariwisata, industri kreatif, industri manufaktur dan subsektor terkait.
Terlalu lama kita sibuk mengintegrasikan perekonomian nasional ke perekonomian global sehingga sering kita tertekan oleh resesi dan gejolak ekonomi dunia yang tak dapat kita kontrol, padahal potensi ekonomi dalam negeri kurang diperhatikan. Termasuk perlunya mengakselerasi pembangunan ekonomi yang menghasilkan pusat-pusat pertumbuhan baru diberbagai wilayah.
Model-model pembangunan ekonomi yang terlalu berorientasi pada text book thinking dan tak sesuai lagi dengan kondisi dan realitas perekonomian global yang memerlukan kecepatan, kreativitas dan inovasi, perlu disesuaikan agar sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini memunculkan knowledge-based economy, termasuk digital economy.
Gagasan ini perlu diterjemahkan oleh tim ekonomi kabinet baru melalui kebijakan-kebijakan terpadu. Sebab inilah strategi pemerataan pertumbuhan yang telah berhasil dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China yang kuat perekonomian domestiknya.
Dibutuhkan pula satu langkah terobosan lainnya yaitu merelokasikan aktivitas dan kantor-kantor pusat BUMN ke berbagai ibukota provinsi sesuai dengan potensi ekonomi daerah. Relokasi seperti ini dibutuhkan sebab BUMN adalah agent of change untuk seluruh Indonesia, bukan hanya untuk Jakarta dimana mereka sekarang bertumpuk-tumpuk.
Misalnya BRI ke Makassar, BNI ke Medan, BTN ke Surabaya, Pertamina ke Riau, Pusri Holding ke Palembang, BUMN perkebunan ke Kalimantan, Pelindo ke Papua, Antam ke Kendari, Pelni ke Maluku, PTP ke Palangkaraya, Semen Indonesia pindah ke Padang, dan seterusnya. Sektor perbankan memang perlu disebar karena bank adalah urat nadi perekonomian.
Relokasi BUMN seperti ini akan melahirkan dampak ikutan yang luar biasa termasuk di sektor transportasi, industri manufaktur, perumahan, jasa konstruksi, utilitas publik, pertanian, ESDM, dan seterusnya. Dampak penciptaan lapangan pekerjaan serta penyerapan tenaga kerja juga akan terjadi secara lebih merata sehingga semakin memperkuat perekonomian daerah, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta mempercepat terjadinya kemandirian ekonomi nasional.