Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waspada Potensi Bahaya Pergantian Musim Kemarau ke Hujan

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Senin, 28 Oktober 2019 |17:06 WIB
Waspada Potensi Bahaya Pergantian Musim Kemarau ke Hujan
Ilustrasi hujan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Sejumlah wilayah mengalami fenomena hidrometeorologi hingga berujung bencana. Untuk itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap ptensi bahaya pada saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan. 

"Bahaya yang memang perlu diwaspadai yaitu banjir, tanah longsor dan puting beliung setiap kali memasuki musim penghujan. Bencana ini termasuk bencana mematikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir," ujar Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Infromasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10/2019).

Pada akhir bulan Oktober ini, beberapa daerah sudah memasuki penghujan, beberapa daerah mengalami musim pancaroba sedangkan beberapa daerah lain masih dalam kondisi musim kemarau. Prakiraan BMKG, 20% wilayah pada bulan Oktober 2019 sudah memasuki musim penghujan, 47% wilayah pada bulan November 2019 mulai musim hujan, dan 23% wilayah akan memasuki musim penghujan pada bulan Desember 2019.

Baca Juga: BMKG: Suhu Udara Panas di Indonesia Terkait Gerak Semu Matahari 

BMKG telah mengidentifikasi prakiraan curah hujan selama November 2019. Beberapa wilayah dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi dapat terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Sumatera Barat dan sebagian wilayah Papua. Untuk wilayah Sebagian Sumatera lainnya, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku terpantau curah hujan dengan kategori rendah hingga menengah selama November nanti.

 Ilustrasi cuaca ekstrem Foto: Okezone

Agus menambahkan, sebagian wilayah sudah mengalami musim hujan bahkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor seperti di Aceh, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Sedangkan beberapa wilayah yang mengalami pancaroba terjadi bencana puting beliung di beberapa wilayah, antara lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat beberapa kejadian tersebut di Jawa Barat, Aceh dan Kalimantan. Perubahan musim dapat ditandai dengan fenomena angin puting beliung yang bersifat merusak," katanya.

Sementara beberapa daerah masih mengalami puncak musim kemarau sehingga kondisi lahan sangat kering dan mudah kebakaran. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Beberapa gunung di Pulau Jawa dan NTB juga mengalami kebakaran juga.

Baca Juga: BMKG: Suhu Indonesia Naik 0,5 Derajat Celcius & Curah Hujan Meningkat 40% pada 2030 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement