WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump menyerukan agar identitas pembocor rahasia yang memicu penyelidikan pemakzulan agar diungkap.
Pada Kamis seorang pengacara untuk pembocor rahasia mengatakan kepada Gedung Putih bahwa retorika Trump menempatkan klien dan keluarganya dalam bahaya fisik.
Tidak terpengaruh oleh surat itu, Trump kembali menyerang pembocor rahasia dan pengacaranya pada Jumat (8/11).
Identitas individu sejauh ini dijaga ketat oleh Partai Demokrat.
Baca juga: Trump Diperintahkan Hakim Bayar Rp28 Miliar karena Menyalahkan Dana Yayasan
Baca juga: Hadapi Sidang Pemakzulan, Trump Didoakan Puluhan Penasihat Spiritual di Gedung Putih
Pada bulan Agustus pembocor rahasia mengajukan laporan yang akhirnya memicu proses pemakzulan terhadap Trump.
Laporan itu menyatakan keprihatinan atas panggilan telepon, di mana Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki Joe Biden, calon presiden dari Demokrat untuk Pilpres AS 2020.
Dalam surat yang dikirim ke penasihat Gedung Putih Pat Cipollone, pengacara pembocor rahasia, Andrew Bakaj mengutip banyak contoh "fiksasi" presiden pada identitas kliennya saat memberikan komentarnya kepada media.
"Pernyataan seperti itu berusaha untuk mengintimidasi klien saya," tulis Bakaj mengutip BBC, Sabtu (9/11/2019).
Dia melanjutkan, "Seandainya ada kerugian yang menimpa siapa pun yang dicurigai bernama pembocor rahasia atau keluarga mereka, kesalahannya akan berada pada klien Anda.”
Pada hari berikutnya, Trump meluncurkan serangan baru di Gedung Putih.
"Pembocor rahasia adalah penghinaan bagi negara kami ... dan pelapor karena itu [identitas] harus diungkap," katanya kepada wartawan.
"Dan pengacaranya yang mengatakan hal terburuk yang mungkin terjadi dua tahun lalu, dia harus dituntut, dan mungkin karena pengkhianatan."
(Rachmat Fahzry)