Rekaman menunjukkan polisi lapis baja memukuli demonstran yang jatuh dengan tongkat saat mereka sudah berbaring di tanah.
Dugaan kebrutalan polisi adalah salah satu keluhan utama demonstran, tetapi perwira senior mengatakan petugas mereka bertindak sesuai dengan hukum.
Peringatan penyerahan
Dalam komentar publik pertamanya tentang krisis PolyU, kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam pada Selasa (19/11/2019) mengatakan para pengunjuk rasa yang harus menyerah.
"Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan kerja sama penuh para pengunjuk rasa, termasuk tentu saja para perusuh bahwa mereka harus menghentikan kekerasan, menyerahkan senjata dan keluar secara damai dan mengambil instruksi dari polisi," kata Lam dalam konferensi pers.
Lam mengatakan anak-anak yang menyerah tidak akan ditangkap, meskipun pemrotes berusia di atas 18 tahun akan menghadapi tuduhan kerusuhan.
Namun beberapa pengunjukrasa lebih memelih bertahan di dalam kampus.
"Jika kami menyerah, mereka akan memenjarakan kami. Itu seperti kami memiliki dua pilihan, tetapi sebenarnya kami hanya memiliki satu [pilihan] yaitu penjara," kata salah satu pengunjuk rasa, seorang mahasiswa teknik mesin yang memberikan namanya sebagai Matthew, kepada AFP di dalam kampus.
Lam mengatakan sekitar 100 orang tetap di dalam kampus pada Selasa pagi.
(Rachmat Fahzry)