CANBERRA - Pemerintah Australia mengkaji bantuan luar negeri yang diberikan kepada berbagai negara termasuk Indonesia.
Walau AUD2,5 miliar (sekitar Rp4 triliun) tidak disetujui, pemerintah Australia akan mengkaji lagi negara-negara mana saja yang masih membutuhkan bantuan tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik Alex Hawke dalam wawancara yang dikirimkan dalam podcast Good Will Hunters.
"Saya kira kami sudah memulai pembicaraan tentang program bantuan asing, apa pun yang membantah, rencana yang sudah ada, dan kebutuhan untuk meminta bantuan," kata Hawke melansir ABC Australia, Selasa (19/11/2019).
Baca juga:Â Sydney Diselimuti Kabut Asap Dampak Kebakaran Hutan, Warga Diminta Tinggal di Rumah
Baca juga:Â Kisah Perempuan 92 Tahun Jahit 20 Ribu Baju untuk Anak-Anak
Kajian sebelumnya mengenai bantuan asing yang dilakukan Australia pada tahun 2013.
"Dan tentu saja situasinya sudah sangat berubah dalam enam tahun terakhir, dan pemerintah sangat sadar dengan hal tersebut." kata Hawke.
Pegiat bantuan asing sudah lama melakukan lobi agar pemerintah melakukan kajian.
Salah seorang pegiat tersebut Tim Costello mengatakan bantuan terhadap negara-negara Asia seperti Indonesia dan Vietnam yang lebih kaya dibandingkan sebelumnya harus dikaji kembali.
"Kenyataan yang kita lihat adalah negara seperti Indonesia dan Vietnam yang selama ini mendapat bantuan Australia, sudah lebih makmur dari sebelumnya," kata Costello.
Namun Costello juga menyambut bantuan terhadap negara tetangga seperti Indonesia.
"Program bantuan bukan hanya untuk negara yang betul-betul diminta, namun juga sebagai langkah sttrategis. Indonesia adalah mitra strategis," kata Costello lagi.