Bahtiar Effendy, lanjut Donovan, merupakan seorang lumni program Fulbright yang memperoleh gelar ganda dari universitas di AS, seorang penulis yang produktif, dan seorang kolega yang penting.
“Saya merasa senang pernah bertemu dengan beliau di berbagai kesempatan dan selalu terkesan dengan wawasan dan komitmennya untuk membuka dialog dan kemajuan sosial. Meninggalnya beliau merupakan suatu kehilangan besar bagi rakyat Indonesia.”
Bahtiar Effendy meninggal dunia di ICU RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis dini hari dalam usia 61 tahun. Bahtiar yang merupakan cendikiawan muslim produktif menuangkan berbagai ide dan pemikirannya dalam buku.
Muhammadiyah menyatakan merasa kehilangan sosok penting dalam organisasinya.
Baca Juga: Mengenang Bahtiar Effendy, Santri Intelektual dan Pakar Politik Islam
(Fiddy Anggriawan )