CEO SFC, Zolkipli Mohamad Aton, menyatakan tulang dan pakaian di dalam perut buaya itu diyakini sebagai Situju.
Pasalnya, potongan tubuh manusia yang diduga bagian tangan dan torso ditemukan di tepi sungai yang terletak di dalam area perkebunan antara Miri dan Bintulu itu.
Baca Juga: Desa di Rusia Dikuasai Beruang Kutub, Warga Disarankan Cari Permukiman Baru
Dalam pernyataannya, Zolkipli berterima kasih kepada kepolisian dan warga desa setempat yang membantu timnya memburu buaya tersebut. Dia mengingatkan warga untuk melapor pada polisi dan SFC jika bertemu binatang berbahaya dan tidak berupaya melawannya sendiri.
"Buaya sangat berbahaya, jadi hal yang paling baik adalah memberitahu kami jika ada penampakan (buaya)," imbau Zolkipli.
(Fiddy Anggriawan )