"Untuk arus balik, makanya saya bermalam di Cirebon karena ingin menginventarisir jumlah yang balik. Dari analisis kita yang kita lakukan bersama Jasa Marga, yang bergerak kembali ke Jakarta ke bagian timur lebih dari 500 ribu. Sebaliknya yang sudah kembali itu mendekati 400 ribu," tuturnya.
Disampaikannya, pihaknya akan menaruh perhatian lebih pada tanggal 1 dan 5 Januari 2020. Pasalnya puncak arus balik musim libur Natal dan Tahun Baru akan terjadi selama periode tersebut.
Baca Juga : Menhub Janji Bahas Lebih Detail Rencana Pembangunan Jalur Puncak II
Dirinya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kakorlantas Polri serta Polda Jawa Barat untuk melakukan skema rekayasa lalu lintas yang dinamis. Apabila volume kendaraan yang melintas di Ruas Tol Jawa Barat mengalami kepadatan dan kemacetan, maka sistem contra flow dan one way akan diberlakukan.
"Saya waktu bicara dengan Kakorlantas, dengan Kapolda Jabar khususnya kita tidak boleh lengah. Tetap kita beri perhatian khususnya tanggal 1 dan 5 terjadi puncak. Oleh karena itu rekayasa lalu lintas dilakukan dengan dinamis. Dalam derajat tertentu kita normal. Kalau terjadi macet kita lakukan contra flow. Kalau macet sekali kita berlakukan one way, khususnya dari Kalikangkung ke KM tertentu," ucap dia.
(Angkasa Yudhistira)