Prioritasnya adalah Grey Eagle yang telah dijadwalkan untuk mendarat tepat ketika serangan rudal dimulai, dan yang tetap terbang sampai bahan bakarnya tersisa sangat sedikit. Para pilot bekerja keras untuk menyelesaikan misi tersebut.
Foto: Reuters.
Sekira jam 9:00 pagi di hari yang sama, pesawat tak berawak terakhir berhasil didaratkan di landasan udara Ain al-Asad.
"Kami mendaratkan semua burung kami sendiri di lokasi," kata Kilpatrick dengan senyum lega. "Itu benar-benar suatu prestasi," ujarnya bangga.
(dka)