Alshamrani menewaskan tiga tentara AS dan melukai delapan lainnya dalam sebuah ruang kelas di pangkalan itu pada 6 Desember 2019.
Ketika itu, para penyelidik tidak menemukan bukti bahwa Alshamrani berafiliasi dengan kelompok teroris.
Namun mendapati bahwa kadet itu pernah mengunggah konten anti-Amerika dan anti-Israel di media sosial sebelum penembakan itu, termasuk sebuah pesan yang diunggah pada 11 September yang mengatakan "hitung mundur dimulai."
(Rachmat Fahzry)