PEKALONGAN - Sebanyak 265 warga Kota Pekalongan Jawa Tengah masih bertahan di pengingsian karena tempat tinggalnya masih terendam banjir. Mereka tersebar di bebepa titik mulai kantor camat hingga masjid.
"Awalnya 306 warga, sekarang sudah berangsur berkurang dan tinggal 265 warga yang mengungsi," kata Camat Pekalongan Barat, M Taufiqurrahman, Jumat (21/2/2020).
Banjir di Pekalongan melanda dua kelurahan, yakni Kelurahan Tirto dan Pasirkratonkramat. Banjir akibat limpasan dari Sungai Bermi. Ketinggian air saat awal terjadi banjir mencapai 140 sentimeter dan kini berangsur surut.
Pekalongan menjadi daerah terparah yang terdampak banjir di Jawa Tengah. Dari beberapa daerah yang banjir akibat hujan deras pada Rabu dan Kamis 18-19 Februari, terdapat sejumlah daerah yang terendam banjir.
"Ada juga warga yang mengungsi di Masjid Al-Karomah Pekalongan," terangnya.
Baca Juga : Istana: Presiden Jokowi Tak Berencana Reshuffle Kabinet
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang seharian berkeliling memantau banjir dari Kudus, Pemalang, Pekalongan, dan Batang membenarkan bahwa banjir Pekalongan adalah yang terparah. Selain banyaknya pengungsi, parahnya banjir Pekalongan karena luasan banjir dan ketinggian airnya.
"Dari beberapa daerah yang tadi saya kunjungi yakni Kudus, Pemalang, Pekalongan dan Batang, memang di sini yang terparah," ucapnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(aky)