Dalam sepekan terakhir tim dari Technisanct telah mengidentifikasi lebih banyak lagi kartu yang tersedia untuk dijual dari enam negara itu. Meskipun banyak sistem memerlukan kata sandi transaksi satu kali, ada portal yang tidak memerlukannya, katanya.
Nandakishore mengatakan dia telah mengirim email ke Computer Emergency Response Team (CERT), yang menangani insiden keamanan siber, di setiap negara dan menyarankan mereka untuk mengambil tindakan, meskipun tidak semua merespons.
Negara-negara Asia Tenggara telah terkena dampak kejahatan dunia maya termasuk pelanggaran data profil penting.
Pada 2018, perincian jutaan pelanggan layanan seluler di Malaysia bocor secara online, sementara pengecer produk kecantikan populer Sephora mengungkapkan akun online penduduk Hong Kong, Singapura dan Malaysia terkompromi oleh kebocoran data.
(Rahman Asmardika)