RATUSAN ribu detail kartu kredit dari sedikitnya enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapura, telah bocor secara online. Hal itu diungkapkan Technisanct, sebuah perusahaan keamanan berbasis di India.
Pekan ini Technisanct menyatakan telah menemukan serangkaian pelanggaran data yang melibatkan rincian kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank-bank terkemuka di Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Indonesia dan Thailand. Tidak disebutkan bank-bank apa saja yang terpengaruh.
"Hasilnya mengkhawatirkan karena tampaknya tidak ada yang menyadari bahwa volume besar rincian kartu pembayaran, termasuk CVV dan PIN, tersedia," kata CEO Nandakishore Harikumar sebagaimana dilansir South China Morning Post, Sabtu (7/3/2020). Harikumar merujuk pada nilai verifikasi kartu dan nomor identifikasi pribadi.
Siapa pun yang memiliki akses ke detail informasi tersebut dapat menyebabkan kerugian finansial bagi pemilik kartu, tambahnya.
Menurut Technisanct penelitiannya menemukan bahwa pemegang kartu kredit di Filipina adalah yang paling parah, dengan 172.828 detail kartu bocor, sementara Malaysia dan Singapura masing-masing memiliki 37.145 dan 25.290 kartu dilanggar.