"Motif awalnya dalam tahap penyidikan kami. Informasinya dari keluarga ada masalah investasi berada di Jambi," kata dia.
Dia menambahkan, akibat investasi bodong tersebut korban mengalami kerugian mencapai lebih Rp1 miliar. "Semacam investasi saham lah gitu. Lantaran itu, diduga korban agak stres sehingga mengakhiri hidupnya," tutur Asmi.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban pertama kali ditemukan oleh istrinya sekitar pukul 12.15 WIB di lantai 3 ruko.
"Saat anggota sampai sini (TKP) korban sudah diturunkan oleh anaknya," ujarnya.
Korban kini sudah dibawa ke RS Bhayangkara, Kota Jambi untuk dilakukan visum.
(Rizka Diputra)