"Pada kesempatan mengadakan dan mensukseskan upaya utusan PBB untuk Yaman dan untuk meringankan penderitaan saudara-saudara Yaman dan bekerja untuk menghadapi pandemi korona dan mencegahnya menyebar, koalisi mengumumkan gencatan senjata yang komprehensif untuk periode dua minggu, dimulai pada hari Kamis," demikian pernyataan dari pihak koalisi.
Sejauh ini masih belum jelas apakah pasukan Houthi juga akan mematuhi gencatan senjata itu.
Bulan lalu Sekretaris Jenderal PBB António Guterres meminta pihak-pihak bertikai di Yaman untuk berhenti bertempur dan meningkatkan upaya untuk melawan kemungkinan mewabahnya virus corona (COVID-19) di negara penuh konflik itu.
Dia meminta pihak-pihak di negara itu untuk bekerja dengan Utusan Khusus PBB Martin Griffiths untuk mencapai de-eskalasi nasional.
"Semua pihak sekarang harus memanfaatkan kesempatan ini dan segera menghentikan semua permusuhan dengan sangat mendesak," kata Griffiths mengomentari gencatan senjata itu.