CILEGON - Setelah dua hari melakukan pencarian, akhirnya korban banjir Cilegon, Banten yang sebelumnya dinyatakan hilang berhasil ditemukan Tim SAR Rabu (6/5/2020). Korban atas nama Sumawijaya (38) beralamat di Al Mediterania Cluster kompleks Metro, Kota Cilegon tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Informasi ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana.
"Akhirnya Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dan langsung di evakuasi ke rumah duka, dengan ditemukan nya korban maka operasi SAR ditutup," paparnya.
Baca Juga: Banjir Terjang 4 Kecamatan di Kota Cilegon
Sebelumnya, tim SAR Gabungan yang dibagi menjadi 3 bagian untuk melakukan penyisiran menggunakan perahu karet Basarnas sejauh 7 Kilometer dari LKP menuju hilir, LKP ke arah hilir dengan perahu karet. BPBD Provinsi Banten sejauh 7 Kilometer, penyisiran sejauh 7 Kilometer dengan berjalan kaki menyusuri pinggir kali hingga melakukan pencarian dari LKP menuju muara Terate. Korban meninggal dunia yang ditemukan merupakan korban ketiga yang sebelumnya dinyatakan hilang, sedangkan dua korban lainnya ditemukan dalaam keadaan selamat.
Selain mengevakuasi korban, BNPB juga melakuan fasilitasi dapur umum untuk warga yang terdampak banjir. “Kami juga telah dilakukan fasilitasi dapur umum untuk menyediakan makanan bagi para korban banjir,” jelasnya.
Dapur umum berlokasi di Pol Sub Sektor Grogol Kota Cilegon dan menggunakan 2 armada mobil dapur umum, tim gabungan melakukan penyediaan serta pendistribusian makanan langsung ke masyarakat.
Makanan didistribusikan langsung ke masyarakat Kecamatan Grogol, Kecamatan Purwakarta, Merak, Ciwandan. Di antaranya tersebar di Kampung Sumur Manjangan, Perumahan Arga Baja, Kelurahan Kubangsari, Kampung Cikebeul, Kelurahan Grogol, Kelurahan Kotabumi Purwakarta, Link. Ciore Wetan, Rawa Ujung, Link Medaksa, Link Gamblang dan Kelurahan Tamansari.
Adapun unsur yang terlibat dalam penanganan banjir ini jelas Nana, di antaranya Dinsos Provinsi Banten, Dinsos Kota Cilegon, Tagana (Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Serang), Kepolisian dan Jajaran Sub Sektor Grogol, BPBD Banten, BPBD Cilegon, BPBD Kabupaten Serang, PMI, RAPI serta unsur -unsur relawan lainnya.
“Sudah menjadi tugas kita bersama untuk melakukan penanganan korban yang terdampak banjir, apalagi saat ini di tengah pandemi Covid-19 dan juga kegiatan masyarakat menjalankan ibadah puasa. Jadi, kita semaksimal mungkin melakukan pertolongan,“ jelas Kasi kerjasama dan Tibum Satpol PP Banten, Ali Hanafiah.
Penanganan banjir ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti instruksi Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) yang menginstruksikan Tim Gabungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk membantu penanganan bencana banjir bandang di Kota Cilegon sejak Senin 4 Mei 2020 dini hari.
Baca Juga: Ini Penyebab Banjir dan Longsor di Kota Cilegon
Menurut Gubernur, semangat gotong royong harus terus dijaga dalam kondisi apapun meskipun wabah Covid-19 belum beranjak dari Provinsi Banten.
"Meskipun pandemi belum berakhir, tapi semangat gotong royong harus tetap dijaga. Apalagi saudara-saudara kita di Kota Cilegon ditimpa musibah banjir yang tidak hanya merugikan secara materil, tapi juga non materil," ungkap Gubernur dalam pernyataan tertulisnya.
Banjir bandang terjadi di kawasan Cilegon dan sekitarnya, pada Senin 4 Mei, akibatnya ratusan rumah terendam banjir, mobil hanyut, bahkan Gerbang Tol Cilegon sempat ditutup.
(Arief Setyadi )