JAKARTA – Lebaran atau Idul Fitri menjadi waktu yang dinanti-nanti untuk berkumpul dan bertatap muka untuk silaturahmi dengan keluarga besar. Namun sayangnya, kenikmatan itu harus dilewatkan segelintir orang karena harus tetap bekerja saat hari kemenangan tiba.
Mereka mesti mengorbankan waktu berkumpul di hari Lebaran lantaran tuntutan profesi. Salah satu pekerjaaan yang tidak mengenal libur meski di kalender menunjukkan Hari Raya Idul Fitri adalah perawat. Kisah itu dialami Surya Deddy, yang sudah mengabdikan dirinya sebagai tenaga medis selama 13 tahun di salah satu rumah sakit daerah yang berlokasi di wilayah Ibu Kota
Surya menceritakan, dirinya sudah terbiasa kala Lebaran harus meninggalkan dua anaknya kepada orang kepercayaannya yang bekerja menjaga anaknya setiap hari. Ia mengaku telah mengetahui risiko ini sejak lulus dari akademi keperawatan sejak tiga belas tahun lalu.
“Jadi dari kecil anak-anak sudah terbiasa,” kata Surya ketika berbincang dengan Okezone, beberapa waktu lalu.

Ia bersama sang istri yang berprofesi sebagai perawat, sedari dini sudah memberikan pengertian kepada sang buah hati bahwa orangtuanya tak bisa menemaninya saat Lebaran. Alhasil dengan dibantu penjelasan dari istrinya, kedua anaknya luluh dan mengerti kalau orang tuanya ini memang harus bekerja, meski tanggalan di kalender berwarna merah.
“Kebetulan istri satu profesi juga. Dari kecil mereka pun sudah tahu. Dari dulu sudah kita ajarkan kayak gitu,” ujarnya.