BANDA ACEH - Bupati Pidie, Roni Ahmad membuka jalan desa hingga ke tengah hutan guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Menjelang musim kemarau, katanya, katanya, pihaknya telah membangun akses jalan baik di wilayah hutan maupun pegunungan guna memantau titik api hingga pedalaman.
“Ini penting untuk menanggulangan titik api yang muncul sehingga dengan mudah memadamkan dan itu dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas,” kata Bupati yang akrab disapa Abusyik ini dalam wawancara via daring.
Kabupaten Pidie dikenal menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan lingkungan hidupdengan dukungan dana desa atau gampong. Sehingga daerah menyatakan diri siap untuk perubahan iklim.
Kabupaten Pidie mulai merintis suatu inovasi dalam upaya menanggulangi perubahan iklim yang dituangkan ke dalam Peraturan Bupati (Perbup) No.12/ Tahun 2018.
Melalui regulasi yang mengatur tentang prioritas penggunaan dana desa (gampong) ini Pidie menjadi kabupaten yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengatur distribusi dana gampong bagi kegiatan perlindungan lingkungan dan hutan.
"Hutan telah memberikan kami kehidupan, memberi kami oksigen, air, dan makanan," kata bupati.
Ia menjelaskan, dana desa ini perlu dialokasikan untuk perlindungan lingkungan dan hutan, karena 67 persen dari total jumlah desa di Kabupaten Pidie, atau 487 desa berada di sekitar kawasan hutan. Untuk melindungi lingkungan dan hutan di Kabupaten Pidie, penggunaan dana desa perlu diprioritaskan pada hal tersebut.
Perbup Pidie ini yang dalam prosesnya sejak awal penyusunan hingga pengesahan merupakan salah satu output penting dari proyek Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component (SICCR-TAC) yang didukung oleh Uni Eropa.