"Selebaran itu berisi propaganda kotor dan menghina, yang ditujukan khusus untuk pasangan pemimpin itu (Kim Jong-un)," kata Matsegora kepada kantor berita TASS Rusia.
Gambar-gambar itu difoto "dengan cara tingkat rendah", tambahnya, dan menjadi hal yang akhirnya memicu kemarahan besar Korea Utara.
Hubungan antar-Korea telah terhenti sejak gagalnya KTT antara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump awal tahun lalu.
Matsegora juga menepis spekulasi bahwa adik perempuan Kim sedang dilatih sebagai pemimpin Korea Utara berikutnya.
Sejak awal Juni, Kim Yo Jong, penasihat utama kakaknya, telah menjadi wajah sikap Pyongyang yang sangat agresif terhadap Korea Selatan atas pengiriman selebaran-selebaran propaganda itu.