Dia mengaku lebih menyukai buku teks daripada menggunakan informasi dari google dan internet. Paterno juga selalu mengetik esainya menggunakan mesin tik yang dihadiahkan oleh ibunya.
Meskipun dia mengakui merasa sedikit gelisah saat harus belajar via video di daring, alih-alih di ruang kelas, karena pandemi Covid-19. Kepada Reuters Paterno mengatakan bahwa pandemi tidak menghentikannya dari tujuannya, setelah semua yang dia lalui dengan perang dunia.
"Semua itu memperkuat kami, semua kelompok teman sebaya saya, semua orang yang masih hidup, Itu tidak benar-benar membuat kami takut," tambahnya.
(Rahman Asmardika)