Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diselidiki Terkait Korupsi, Mantan Raja Juan Carlos Tinggalkan Spanyol

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 04 Agustus 2020 |11:05 WIB
Diselidiki Terkait Korupsi, Mantan Raja Juan Carlos Tinggalkan Spanyol
Mantan Raja Spanyol Juan Carlos. (Foto: Getty Images)
A
A
A

MADRID – Mantan Raja Spanyol Juan Carlos memutuskan untuk meninggalkan negaranya, beberapa pekan setelah dia dikaitkan dengan penyelidikan dugaan korupsi. Media lokal melaporkan bahwa Juan Carlos telah meninggalkan Spanyol sejak awal pekan ini.

Juan Carlos mengumumkan kepergiannya dalam sebuah surat kepada putranya Raja Felipe, yang naik takhta enam tahun lalu.

Dalam surat itu, mantan raja berusia 82 tahun itu menulis bahwa dia membuat keputusan "di hadapan reaksi publik yang dimunculkan oleh peristiwa tertentu di masa lalu dalam kehidupan pribadinya”. Dia berharap kepergiannya dapat membuat putranya bisa menjalankan perannya sebagai raja dengan “tenang”.

BACA JUGA: Perjalanan Panjang Raja Juan Carlos

"Dipandu oleh keyakinan untuk melayani rakyat Spanyol, lembaga-lembaganya, dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya saat ini untuk meninggalkan Spanyol,” tulis Juan Carlos kepada Raja Felipe sebagaimana dilansir BBC.

"Keputusan yang saya buat dengan emosi yang dalam tetapi dengan ketenangan yang besar," kata surat itu. Juan Carlos juga mengatakan bahwa dia akan bersedia jika jaksa ingin mewawancarainya terkait kasus korupsi yang berkembang.

Pernyataan dari Istana Zarzuela mengatakan bahwa Raja Felipe VI telah menyampaikan "rasa hormat dan terima kasih yang tulus" kepada ayahnya atas keputusan ini.

Sejauh ini belum jelas di mana mantan raja itu akan tinggal, tetapi laporan media setempat mengatakan bahwa dia tidak lagi berada di Spanyol.

BACA JUGA: Raja Spanyol Felipe VI Tolak Warisan Ayahnya yang Terlibat Skandal

Juan Carlos naik takhta pada 1975 setelah kematian Diktator Jenderal Francisco Franco dan secara luas dihormati karena perannya dalam membantu membimbing Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi. Tetapi popularitasnya merosot di tahun-tahun terakhir jabatannya karena serangkaian skandal, mendorongnya untuk mundur pada 2014.

Pada Juni, Mahkamah Agung Spanyol membuka penyelidikan atas dugaan keterlibatan Juan Carlos dalam kontrak kereta api kecepatan tinggi di Arab Saudi. Dia dilaporkan menerima USD100 juta dari mendiang Raja Arab Saudi terkait dengan kontrak tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement