MANADO - Nasib Julius Tahendong (87) tidak jauh berbeda dengan adiknya sendiri Katrina Tahendong (71) yang sempat viral di media sosial karena selama 20 tahun tinggal di gubuk reyot tanpa listrik dan MCK.
Kakek Julius juga mengalami hal yang sama. Warga Kelurahan Kombos Timur, Lingkungan III, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara itu tinggal seorang diri di gubuk reyot di tengah perkebunan, tanpa listrik dan MCK
Selama 25 tahun dia tinggal di gubuk berdinding papan dan bambu serta atap seng bekas yang sudah tampak rusak. Sejak istrinya meninggal 25 tahun silam, dia memilih untuk menyendiri dan menjaga kebun.
Di gubuk berukuran 4x4 meter itu dia sehari-hari beraktifitas. Tidur pun di atas dipan kayu beralaskan kasur tipis. Kalau hujan, kakek Julius kesulitan untuk tidur karena air menetes dari atap seng yang sudah bocor karena berlubang.
Baca Juga: 20 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan MCK, Nenek Katrina Ketuk Hati Pemerintah
Untuk makan sehari-hari, dia hanya mengandalkan hasil kebun berupa buah, sayur-sayuran, dan ubi kayu.
Ketika disambangi oleh Okezone, akses jalan masuk menuju ke tempat Kakek Julius cukup sulit dilalui, selain jalan terjal dan berbukit, juga harus melewati anak sungai, apalagi pada saat musim hujan, jalan sangat licin.
Kakek Julius sendiri punya dua anak dari hasil perkawinannya. Keduanya sudah berumah tangga. Sering kali kedua anaknya mengajak dia untuk tinggal bersama mereka, namun dia menolak dengan alasan tidak mau merepotkan.
Okezone juga mengalami kesulitan berkomunikasi dengan kakek Julius, karena dia lebih fasih berbahasa daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dibanding berbahasa Manado. Untunglah ada menantunya, Adolfina yang bisa menerjemahkan.
Keinginan sang kakek tinggal di kebun sendirian dibenarkan menantunya Adolfina, padahal anak-anak kakek Julius sudah berkali-kali membujuk ayah mereka untuk tinggal bersama keluarga.