KENOSHA – Jacob Blake, pria kulit hitam yang menjadi korban penembakan brutal oleh polisi di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat (AS), terancam tidak akan dapat berjalan lagi, demikian disampaikan para pengacaranya.
Blake secara luar biasa berhasil bertahan hidup setelah menerima ditembak tujuh kali dari belakang oleh seorang polisi saat mencoba masuk ke mobilnya pada Minggu (23/8/2020). Namun, menurut pengacaranya, pria berusia 29 tahun itu membutuhkan “keajaiban” untuk dapat kembali berjalan.
Penembakan itu memicu protes yang berujung kerusuhan dan penjarahan di Kenosha, memaksa Gubernur Wisconsin mengerahkan Garda Nasional ke kota itu untuk memulihkan keamanan.
BACA JUGA: Penembakan Brutal Pria Kulit Hitam oleh Polisi Picu Kerusuhan di Wisconsin
Disebutkan bahwa setidaknya satu peluru yang ditembakkan menembus sumsum tulang belakang Blake, menyebabkan dia lumpuh. Dokter tidak yakin apakah Blake akan dapat memulihkan penggunaan kakinya.
Look wtf happened in kenosha !!! WHAT IS GOING ON 🙏🤦🏽♂️ police brutality is REAL pic.twitter.com/RRxncCLy8e
— Midwest Exposer (@hutchguwop) August 24, 2020
"Keluarganya percaya pada keajaiban, tetapi diagnosis medis saat ini adalah bahwa dia lumpuh dan, karena peluru itu merusak sumsum tulang belakangnya dan menghancurkan beberapa tulang punggungnya, akan membutuhkan keajaiban bagi Jacob Blake Jr untuk bisa berjalan lagi,” kata Pengacara Ben Crump dalam konferensi pers Selasa (25/8/2020) sebagaimana dilansir BBC.
BACA JUGA: Protes Penembakan Jacob Blake Berlanjut, Garda Nasional Dikerahkan ke Wisconsin
Blake dilaporkan juga mengalami lubang di perutnya, cedera lengan dan kerusakan pada ginjal dan hatinya. Crump mengatakan bahwa sebagian besar usus besar dan usus kecil Blake harus diangkat akibat luka dari penembakan itu.
Pengacara Blake mengatakan dia telah mencoba untuk "meredakan insiden rumah tangga" saat penembakan itu terjadi. Saksi mata mengatakan hal yang sama kepada media lokal.