SURABAYA - Anak-anak semakin sering memegang gawai di tengah pandemi Covid-19 lantaran kegiatan belajar mengajar di sekolah belum berjalan. Celakanya, konten pornografi dan kekerasan anak pun semakin mudah diakses mereka bila orang tua lalai dalam melakukan pengawasan.
Untuk mencegah itu, Satpol PP Kota Surabaya melakukan operasi konten pornografi di seluruh wilayah di Kota Pahlawan. Operasi ini menyasar anak-anak yang nongkrong di warung kopi, kafe, restoran, taman-taman hingga fasilitas publik lainnya. Hasilnya, sebanyak 18 anak didapati sedang mengakses konten pornografi.
“Sampai saat ini sudah ada 18 anak yang kami amankan selama operasi. Jadi, pada hari Rabu yang pertama itu kami mengamankan 10 anak, kemudian hari Kamis atau hari kedua kami mengamankan 8 anak. Hari ini kami akan lanjutkan operasi tersebut,” kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto, Jumat (4/9/2020).
Dilansir dari Sindonews.com, razia atau pengecekan ponsel para pelajar SD, SMP dan anak-anak yang nongkrong di luar rumah. Semua pihak pun dilibatkan seperti jajaran kepolisian Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, Diskominfo, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A), Dinas Sosial, BPB Linmas dan Satpol PP Surabaya.
“Jadi, nanti ditelusuri latar belakangnya hingga tertarik menyimpan konten tersebut, sehingga nantinya akan diketahui bagaimana proses treatmentnya. Bahkan, orang tuanya kami minta untuk mengawasi anaknya itu supaya tidak berbuat seperti itu lagi,” kata Eddy.
Dia membeberkan, operasi ini juga menyikapi adanya kekerasan seksual anak, baik anak-anak itu sebagai objek maupun anak-anak sebagai subjek atau pelaku. Harapannya, pemkot dapat meminimalisir kekerasan seksual anak itu dan bisa mengembalikan marwah anak.
“Kami ingin mengembalikan marwah anak sebagai seorang anak yang ceria, anak yang bahagia, dan anak pelajar yang menuntut ilmu,” imbuhnya.