JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. Hujan itu memicu banjir dan tanah longsor pada Rabu (23/9/2020) sore.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, struktur tanah yang labil juga menjadi pemicu terjadinya tanah longsor. Total desa terdampak sebanyak 11 desa pada 6 kecamatan tersebut.
"Total desa terdampak sebanyak 11 desa pada 6 kecamatan tersebut," ujar Raditya dalam keterangannya, Rabu (23/9/2020).
Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat Daya menyebutkan enam kecamatan terdampak, yakni Blangpidie (Desa Mata Le dan Alu Mangota), Kecamatan Susoh (Padang Baru dan Pulau Kayu), Kecamatan Tangan Tangan (Gunung Cut, Padang Kawa dan Blang Padang), Kecamatan Manggeng (Tokoh I dan Padang), Kecamatan Lembah Sabil (Tokoh II) dan Kecamatan Babahrot (Gunung Samarinda).
Kemudian, kata Raditya, informasi yang didapatkan pihaknya beberapa rumah warga terendam dengan ketinggian muka air 30 hingga 50 cm.
"Dampak lain yaitu longsoran yang menutup akses jalan nasional di Desa Gunung Samarinda," tuturnya.
Merespons kejadian ini, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Aceh Barat Daya menuju titik-titik terdampak dan melakukan kaji cepat. Pemerintah daerah setempat menurunkan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor di Desa Gunung Samarinda.