SEOUL - Pihak berwenang di Korea Selatan mengatakan bahwa pejabat pemerintah yang dibunuh oleh tentara Korea Utara berusaha membelot karena dia memiliki hutang judi.
Dalam keterangan pers yang disiarkan televisi, Perwira Senior Penjaga Pantai Yoon Seong-hyun mengatakan bahwa ada "kemungkinan yang sangat kecil" pria itu jatuh dari kapal atau mencoba bunuh diri. Hal itu dikarenakan pria itu megenakan jaket pelampung ketika ditemukan di Korea Utara pekan lalu.
Diwartakan kantor berita Yonhap, Yoon mengatakan bahwa pria itu telah menyampaikan keinginannya untuk membelot sebelum kematiannya. Petugas itu mengutip informasi intelijen yang menunjukkan Pyongyang mengetahui nama, usia, tinggi badan, dan kota asal pria itu sebagai bukti komunikasinya dengan Korea Utara.
BACA JUGA: Tentara Korut Tembak Mati Pejabat Korsel, Bakar Mayatnya
Korea Selatan menuduh tentara Korea Utara menembak mati dia dan membakar tubuhnya. Tapi keadaan pasti bagaimana pria itu meninggal masih belum jelas.
Dalam transkrip pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan "menanggapi masalah ini dengan serius dan serius dan ingin menghindari kehancuran total hubungan antar-Korea".
Namun, di sisi lain, Pyongyang telah memperingatkan Seoul untuk tidak menggunaka insiden itu sebagai alasan memasuki perairan teritorial Korea Utara.
BACA JUGA: Jarang Terjadi, Kim Jong-un Minta Maaf Atas Pembunuhan Pejabat Korsel
Kantor berita Korea Utara, KCNA melaporkan bahwa pihak Utara akan mengatur operasi pencarian untuk mencari mayat pria itu dan menegaskan kesediaan Pyongyang menyerahkan jasad tersebut jika pencarian berhasil.
“Sisi selatan telah memobilisasi banyak kapal termasuk kapal perang untuk tindakan yang dianggap sebagai operasi pencarian dan membiarkan mereka menyusup ke perairan teritorial kami sejak 25 September. Ini membangkitkan kewaspadaan kami karena dapat menyebabkan insiden mengerikan lainnya," demikian peringatan yang dilansir KCNA.
(Rahman Asmardika)