Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Perempuan Pontianak Terjebak Rayuan Napi untuk Video Call Asusila

Ade Putra , Jurnalis-Kamis, 15 Oktober 2020 |14:50 WIB
Kisah Perempuan Pontianak Terjebak Rayuan Napi untuk Video Call Asusila
Ilustrasi. Foto: Freepik
A
A
A

PONTIANAK - Seorang perempuan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), berinisial E menjadi korban pemerasan. Jika ditotalkan, sekitar Rp 60 juta uangnya yang melayang.

Hal ini karena E kelewat sayang dengan kekasihnya. Sampai-sampai dia nekat meladeni ajakan video call asusila. Rekaman video inilah yang dijadikan pelaku sebagai alat untuk memeras.

Lelaki yang membuat E nekat adalah MF yang mengaku sebagai karyawan di perusahaan pelayaran. Padahal pelaku pemersan ini sebenarnya adalah warga binaan di Rutan Bandung, Jawa Barat.

Kisahnya bermula saat E berselancar di internet. Dia kemudian berkenalan dengan MF di Facebook. Dalam perkenalan awal, MF mengaku sedang bekerja di perusahaan pelayaran besar di negara tetangga.

"Dari sini, komunikasi mereka intens," kata Direktur Reskrimsus Polda Kalbar, Kombes Pol Juda Nusa Putra melalui Kasubdit V Siber Kompol Dudung Setyawan, Kamis (15/10/2020).

Baca Juga: Pria Pengantin Baru Diciduk Polisi karena Kasus Pencabulan 

Dalam komunikasi daring menggunakan chat messeger tersebut, MF memohon pinjaman uang kepada E untuk digunakan pengurusan keluar dari perusahaannya. Kepada E, MF mengaku akan berhenti kerja dan ingin kembali ke Indonesia.

"Karena seringnya komunikasi sehingga menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Alhasil si pelaku dengan mudah meminta uang kepada korban," kata Dudung.

Tak hanya itu, komunikasi pun berlangsung dengan video call. Sampai akhirnya MF selalu merayu korban untuk melakukan video call asusila dengan dirinya. Karena kelewat sayang dan tak tahan godaan, korbaan pun menuruti kemauan itu.

Baca Juga: Dilecehkan saat Suguhkan Susu, Wanita Pedagang Angkringan Polisikan Pelanggannya 

Setelah terjadi, korban baru menyadari bahwa hal tersebut tidaklah benar. Untuk menghindari komunikasi dengan MF, korban memblokir semua kontak media sosial dan pesan instan miliknya. Itu agar MF tidak dapat lagi berinteraksi dengannya.

MF pun tak habis akal. Meski tak dapat mengontak E, dia rupanya punya senjata lain. Pada saat video call, ternyata MF sempat melakukan perekaman. Rekaman inilah yang dikirim MF kepada salah seorang kerabat E. "Tujuannya hanya untuk meminta uang kepada korban E," kata Dudung.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement