JAKARTA - Menjelang kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, situasi di Jalan K.S. Tubun, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat semakin ramai atribut spanduk dan poster.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Minggu (8/11/2020), atribut spanduk dan poster itu bertuliskan ucapan selamat datang Habib Rizieq ke Tanah Air. Bahkan, beberapa di antaranya terdapat poster yang notabennya adalah baru terpasang.
Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Nasdem: Tak Perlu Ada Keistimewaan!
Adapun poster itu bergambar muka Habib Rizieq mengenakan pakaian berwarna putih. Lalu di bawahnya adalah bertuliskan 'Selamat datang Imam Besar umat muslim Indonesia Dr. Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab'.
Poster yang dibuat oleh jamaah Masjid Al- Musyawarah Petamburan itu mengajak agar saat menyambut dan mengawal kedatangan Habib Rizieq.
Selain itu, di awal masuk Jalan K.S. Tubun dari arah Grogol terpampang besar poster bertuliskan 'Selamat datang Imam Besar Umat Islam Al Habib Muhammad Rizieq Syihab di tanah Air Indonesia'.
Poster dibuat oleh DPC FPI Tanah Abang tersebut kemudian mengajak massa FPI untuk menyambut Habib Rizieq pulang dengan menggaungkan Sholawat dan doa. Kemudian, dalam poster itu juga menyerukan tulisan 'Ayo revolusi Akhlaq, selamatkan agama, bangsa dan negara'.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya Habib Rizieq akan tiba di Indonesia, tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Selasa 10 November 2020 pukul 09.00 WIB. Ia akan turun dari pesawat di Terminal 3.
Setibanya di Tanah Air, Habib Rizieq rencananya akan langsung pulang ke rumahnya di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Ini Bukti Pemerintah Tidak Halangi Kepulangan Habib Rizieq

Sekadar mengingatkan, Habib Rizieq berangkat ke Arab Saudi ketika kasus dugaan chat pornografinya bersama Firza Husein menyeruak. Bahkan, kala itu Rizieq ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya. Namun, dihentikan atau SP3.
Kasus hukum lainnya, ditangani oleh Polda Jawa Barat. Rizieq sempat jadi tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila. Namun, lagi-lagi di SP3.
(Arief Setyadi )