Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Ungkap Peredaran Ribuan Obat dan Jamu Ilegal di Klaten

Muhamad Rizky , Jurnalis-Senin, 16 November 2020 |13:28 WIB
Polisi Ungkap Peredaran Ribuan Obat dan Jamu Ilegal di Klaten
Ilustrasi (Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Bareskrim Polri mengungkap kasus peredaran obat dan jamu ilegal di sebuah rumah atau home industri di wilayah Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan, home industri tersebut membuat obat dan jamu tradisional ilegal tanpa izin.

"Modus operandinya membuat home industri tanpa izin kemudian meracik jamu atau obat tradisional tanpa melalui cara pembuatan obat yang baik dan tanpa izin edar," kata Awi saat konfrensi pers di Bareskrim Polri, Senin (16/11/2020).

Dalam kasus ini kata Awi, polisi mengamankan seorang tersangka inisial YS pada 20 Oktober 2020 lalu. Tersangka pernah sekolah asisten apoteker sehingga berani meracik obat dan jamu ilegal tersebut.

Menurut Awi, YS sudah menjalankan bisnis tersebut sejak 2018 atau dua tahun lalu. Dengan berjualan obat dan jamu ilegal itu mereka dapat merapu keuntungan ratusan juta rupiah.

"Setelah diinterogasi sejak tahun 2018 dengan omzet Rp100-150 juta," ujarnya.

Baca Juga : Sepekan Terakhir Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Signifikan

Baca Juga : Imbau Warga Tdak Berkerumun, Pimpinan DPR: Vaksin Corona Belum Datang

Sementara itu, Kasubdit I Dittipiter Bareskrim Polri, Kombes Pol Pipit Rismanto menjelaskan bahwa, tersangka dalam membuat obat tersebut dengan mencampur beberapa bahan salah satunya tepung.

"Kemudian ada jamu yang harusnya diproduksi tradisional ini malah diberikan obat kimia. Inilah modus mereka memproduksi dua bahan kimia obat dan bahan non obat," ungkapnya.

Adapun tersangka sendiri menjualkan hasil ravikan obat dan jamu ilegal tersebut di wilayah Klaten. Namun ada juga yang disebar ke beberapa wilayah lain. "Peredarannya di lingkungan sekitar Klaten dan Solo ada beberapa di kirim ke daerah lain," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement