“Dari rapat dengar pendapat diketahui keberatan orangtua siswa terhadap sang kepala sekolah terjadi setelah viralnya foto sang kepala sekolah berinisial J dengan teman laki-lakinya berinisial Z di laman Facebook pada April 2020 lalu,” ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan keterangan para orangtua murid, pasangan sesama jenis itu sudah mengakui hubungan mereka saat dipanggil pihak kelurahan setempat.
“Namun si oknum kepala sekolah tetap saja memimpin sekolah dasar di Kecamatan Medan Tuntungan itu,” ujarnya
Sehingga para orangtua murid akhirnya protes dengan melakukan demo pada akhir Desember 2020 lalu di sekolah karena khawatir anak mereka turut menjadi korban LGBT nanti.
(Fahmi Firdaus )