JAKARTA - Pasukan Khusus TNI AL dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Para Amfibi Marinir (Taifib) siap menyelami beberapa titik diduga lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sabtu (9/1/2021). Sriwijaya Air hilang kontak tepat pukul 14.30 WIB di sekitar Perairan Kepulauan Seribu.
Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman menuturkan, persiapan Tim Marinir TNI AL kali ini dititikberatkan pada koordinat terakhir saat pesawat Sriwijaya Air hilang kontak, yakni diperkirakan di seputaran Pulau Laki dan Pulau Lacang dan diperkirakan dengan kedalaman kurang lebih 20 meter sampai dengan 30 meter.
"Kegiatan hari kedua tersebut menurunkan 17 Personel Denjaka dan 14 Personel Taifib dengan penglengkapan mulai dari Searider, Perahu Karet, Peralatan Selam, Alat Komunikasi Bawah Air, GPS Bawah Air dan Kamera Bawah Air," kata Gugun dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (10/1/2021).
Pencarian hari kedua ini, kata Gugun dipimpin langsung oleh Kapten Marinir Haryono dari Denjaka. Kemudian, dari Taifib Korps Marinir TNI AL dipimpin oleh Lettu Marinir Sofy Rahmadani.