Mengenai hubungan bilateral, Retno menekankan AS merupakan salah satu mitra strategis dan terpenting bagi Indonesia. Dia menambahkan Indonesia dan AS memiliki banyak kesamaan pandangan, termasuk demokrasi, kemajemukan, toleransi, dan hak asasi manusia.
Retno merasa yakin kemitraan kedua negara di era Presiden Joe Biden akan lebih kokoh. Sebuah kemitraan, yang menurutnya, akan setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan.
Indonesia berharap kerjasama ekonomi bilateral dengan Amerika akan semakin kokoh di bawah pemerintahan Biden, termasuk kemungkinan kedua negara menjalin perjanjian perdagangan terbatas. Indonesia mengharapkan pula peningkatan investasi Amerika, terutama di sektor infrastruktur, konektivitas, dan energi terbarukan.
Retno menambahkan isu prioritas bilateral dengan Amerika lainnya adalah kerjasama untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional, melalui pengembangan kemandirian industri, bahan baku obat, farmasi, alat kesehatan, kerjasama pengembangan riset dan teknologi kesehatan, serta pengembangan sistem peringatan dini di bidang kesehatan.
Baca Juga : AS di Bawah Biden Kembali Gabung WHO, Bakal Ikut Sumbang Vaksin ke Negara Miskin
Pengamat Hubungan Internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nanto Sriyanto berharap pengalaman lapangan dan kemampuan diplomasi Biden akan membuka ruang dialog yang lebih konstruktif ketimbang sekadar unjuk kekuatan. Dialog ini bukan sekadar membahas isu keamanan tapi juga masalah ekonomi politik.
"Karena persoalan Laut Cina Selatan memang dominannya adalah tumpang tindih kedaulatan dan potensi ketidakpastian tatanan internasional karena ada klaim dari salah satu pihak yang tidak berlandaskan hukum internasional. Namun juga harus diakui lebih jauh dari itu adalah persoalan ekonomi politik," ujar Nanto.
Berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19, Nanto berharap akan kerjasama dalam pengembangan vaksin antara Indonesia dan AS. Dia meminta Biden menaruh kepercayaan pada lembaga multilateral, dalam hal ini WHO, yang mampu mengkoordinasikan segala upaya dalam penanganan pandemi Covid-19.
(Erha Aprili Ramadhoni)