"Nanti 5 kali standar WHO terpenuhi tuh, 1 per 1.000 per minggu, tapi enggak ada gunanya testingnya secara epidemiologi, itu yang harus diberesin," ucapnya.
Budi berjanji sekaligus meminta seluruh pemangku kebijakan untuk membenahi cara testing tersebut. Ia meminta agar kepala daerah juga ikut andil dalam membenahi sistem atau cara testing di daerahnya.
"Sebagian ada di tempatnya saya, urusan testing tracing-nya, walaupun saya mesti minta bantuan Kang Emil (Gubernur Jawa Barat), karena kan sekarang puskesmas udah enggak di bawah saya. Padahal saya harus pake tuh puskesmas, itu di bawah gubernur, tapi gubernur bisa bilang bukan di bawah saya juga, dibawah bupati walikota, kan tambah complicated demgan UU Otonomi Daerah," ujar Budi dalam acara yang diselenggarakan Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat itu.
(Qur'anul Hidayat)