"Dengan jawaban tersebut gagalah upaya PD untuk menarik-narik seolah-olah pemerintahan Jokowi mempraktikan politik intervensi pemerintah pada Parpol sebagaimana upaya "framing opini" Jokowi mempraktikan politik interveni Orde Baru pada kasus PD yang dikembangkan oleh Andi Mallarangeng," ucapnya.
Lebih jauh dia menjabarkan, dari kasus ini, setidaknya ada beberapa pelajaran yang dapat diambil. Pertama kata dia urusan internal partai semestinya jangan di bawa ke ruang publik karena dinilai tak bermanfaat.
"Tidak ada manfaatnya, justru hanya mencerminkan kerapuhan kepemimpinan internal parpol," tuturnya.
Baca Juga: Kudeta AHY, Demokrat Sulsel: Moeldoko Tak Sendiri, Ada Senior Kami Tergoda
Pelajaran kedua, kata dia, melakukan framing opini yang diluar konteks, sudah tidak laku lagi menjadi jualan politik. Menurutnya, masyarakat dan media semakin kritis, sehingga menempatkan framing opini seperti mensejajarkan pemerintayan Jokowi rengan rezim Orde Baru, terasa tidak masuk akal.