Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dianggap Terlalu "Feminin", China Dorong Pendidikan untuk Membuat Anak Laki-laki Lebih "Maskulin"

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 08 Februari 2021 |06:46 WIB
Dianggap Terlalu
Pemuda di China dianggap terlalu feminin (Foto: Xu Xiong)
A
A
A

  • 'Apa yang ditakuti laki-laki?'

Sebagian besar reaksi warga China terhadap pemberitahuan tersebut bersifat negatif. Ratusan ribu orang China telah menggunakan media sosial untuk menyuarakan kemarahan mereka dan banyak yang menyebut pesan pemerintah itu seksis.

"Apakah feminisasi sekarang menjadi istilah yang merendahkan?" tulis seorang pengguna Weibo dalam unggahan yang disukai sebanyak 200.000 kali. Pengguna lain menulis: "Anak laki-laki juga manusia... menjadi emosional, pemalu atau lembut, ini adalah karakteristik-karakteristik manusia."

"Apa yang ditakuti terhadap laki-laki? Menjadi sama dengan perempuan?" tanya pengguna lain di media sosial itu.

"Ada 70 juta lebih banyak laki-laki daripada perempuan di negara ini," klaim lainnya. "Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki rasio jenis kelamin yang begitu cacat. Bukankah itu cukup maskulin?"

Yang lain berkata: "Tak satu pun dari proposal ini datang dari perempuan."

Mereka mungkin benar dalam hal itu, sebab banyak hal tentang kepemimpinan tertinggi China yang telah ditulus sebenarnya didominasi oleh laki-laki.

Namun, ada sambutan positif terhadap upaya mengubah pendidikan jasmani tersebut dari beberapa pihak di media. Surat kabar Global Times mencatat bahwa langkah itu "mendapat dukungan".

Di platform media sosial Sina Weibo, sejumlah komentar menunjuk pada selebritas pria China yang semestinya disalahkan, sebagian besar adalah mereka yang dikenal sebagai little fresh meat atau "daging muda" (小 鲜肉). Ini adalah kata kunci yang merujuk pada selebritas laki-laki muda China yang terlihat bersih, rapi, dan memiliki ciri-ciri halus.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement